Dalam pengembangannya, ditemukan berbagai hambatan untuk meningkatkan produktivitas ayam kampung yang relatif rendah. Hal ini terkait dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional, pakan yang diberikan masih seadanya, dan belum terlaksananya sistem pengendalian penyakit dengan baik. Hambatan-hambatan ini menjadi kendala dalam pengembangan ternak ayam kampung di pedesaan.
Dalam pembudidayaan ayam kampung, permasalahan yang sering ditemui adalah penyediaan bibit ayam kampung unggul. Dalam pencarian calon bibit unggul, selain didasarkan dari tampilan luarnya, juga seleksi ayam kampung yang berbasis konsep pemuliaan ternak, sehingga diperoleh bibit unggul, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas ternak.
Ciri-ciri bibit unggul ayam, yaitu:
- Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat, misalnya kaki utuh dan leher lurus.
- Otot gempal dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat.
- Susunan bulu teratur, saling menghimpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang baik mencerminkan kondisi kulit yang baik pula.
- Mata cerah dan pandangannya tampak tajam.
- Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang.
- Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk.
- Induk jantan mempunyai jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh, paruh pendek, tajam dan kuat.
- Jarak ujung tulang dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar