Ayam Kampung Sebagai Sumber Pangan

Ayam kampung disukai orang karena dagingnya yang kenyal dan "berisi", tidak lembek dan tidak berlemak sebagaimana ayam ras. Berbagai masakan Indonesia banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena dagingnya tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan). Selain itu daging ayam kampung memiliki keunggulan dibandingkan daging ayam broiler, karena kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
Bagian Daging dada ayam ini termasuk makanan utama atlet binaraga. Dagingnya mengandung 19 jenis protein dan asam amino yang tinggi.. Kadar lemaknya juga relatif lebih rendah bila dibandingkan daging pada bagian pahanya. Ayam kampung dipelihara oleh masyarakat terutama sebagai sumber protein hewani baik berupa telur maupun daging, di samping kotorannya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman maupun pakan ikan. Sebagai sumber protein hewani telur dan daging mengadung asam amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, agar ayam kampung dapat berproduksi dengan baik salah satunya harus diberikan pakan yang cukup. Ayam kampung memerlukan komposisi nutrisi yang tepat, termasuk jika menginginkan ayam kampung yang memiliki tingkat produksi telur yang tinggi. Berat telur ayam kampung berkisar antara 26,27-55,4 gr dengan rataan 45,46.

Pemeliharaan
Ada dua cara memelihara ayam kampung, yaitu dipelihara dengan dilepas bebas atau istilahnya diliarkan dan yang kedua dibudidayakan. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Diliarkan
Cara pemeliharaan ini pada umumnya dilakukan oleh masyarakat pedesaan, cara ini disebut sebagai cara tradisional. yaitu dilepas bebas berkeliaran di kebun-kebun sekitar rumah.

Keunggulan
Ayam kampung yang dilepas bebas biasanya mempunyai tingkat kekebalan yang tinggi dan menghemat biaya makanan. Umumnya ayam cukup diberi makan pagi hari saat akan dilepas berupa sisa-sisa makanan dan tambahan bekatul secukupnya. Selebihnya ayam dianggap dapat mencari makan sendiri disekitar rumah.

Kelemahan
Kelemahannya di antaranya yaitu ayam lambat untuk berkembang lebih banyak, karena tingkat kematian pada anak ayam relatif lebih tinggi. Waktu mengasuh terlalu lama yang berarti mengurangi produktifitas. Kendali akan keberadaan ayam kurang, sehingga kemungkinan dimangsa predator maupun hilang lebih tinggi. Cara pemeliharan ini kurang produktif.

Dikandangkan
Semula hewan yang kini dipelihara hidup bebas di alam, di hutan, di pegunungan dan lautan lepas. Jumlah hewan-hewan ini beraneka ragam, dan sifat-sifat kehidupannya pun bermacam-macam. Jumlah yang banyak dan beragam itu tidak seimbang dengan jumlah manusia yang masih sedikit dan hidup di gua-gua terpencil untuk melindungi diri dari serangan binatang buas. 

Kebutuhan untuk hidup mendorong manusia memanfaatkan tanaman dan binatang yang dapat ditangkap atau dibunuhnya. Dari kegiatan itulah manusia mengalami proses belajar untuk mengenal hewan yang enak dimakan dan mudah ditangkap atau dibunuh. Perbendaharaan manusia akan hewan konsumsi mulai bertambah. 

Di antara hewan yang digemari, adalah hewan-hewan kecil yang mudah ditangkap atau dibunuh. Proses terus berkembang dan kegemaran akan hewan-hewan konsumsi mulai meningkat pada usaha untuk dengan mudah memperoleh tanpa harus mencari-cari di hutan. Inilah penyebab timbulnya keinginan untuk memelihara hewan dengan cara dikandangkan. Cara pemeliharan ini kurang produktif.

Kandang adalah tempat tinggal hewan yang dipelihara, salah satunya ayam, tempat berlindung dari terik matahari dan hujan, tempat mendapat pakan dan minum, mendapat jaminan kesehatan dan aman dari gangguan hewan pemangsa lainnya serta orang-orang jahat. Oleh karena itu kandang sangat berperan penting dalam pemeliharaan ayam kampung.

Keunggulan
Ayam yang dikandangkan lebih mudah dikontrol keberadaannya, dapat mempercepat populasinya dengan cara setiap ayam yang bertelur diambil dan dikumpulkan untuk ditetaskan secara bersama dalam satu indukan atau mesin penetas. Anak ayam tidak harus mengikuti induknya. Namun dapat dipisah dan ditempatkan dengan pemberian panas cahaya listrik (untuk penghangat) dan makanan yang sesuai.

Kelemahan
Apabila kondisi kandang tidak diperhatikan dan tidak sesuai syarat, maka kondisi hewan peliharaan jstru akan memburuk, hal ini disebabkan kondisi yang telah membuat hewan ternak memiliki ketergantungan terhadap pemeliharanya, sehingga memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan dengan cara diliarkan. 

Oleh karena itu kondisi kandang merupakan hal yang sangat penting dalam cara pemeliharaan ini, misalnya pada saat pembuatan kandang harus diperhatikan beberapa faktor, di antaranya yaitu masalah biologis ayam yang akan menempatinya, teknik pembuatan kandang yang berhubungan langsung dengan masalah bentuk dan kualitas bahan, serta masalah iklim, suhu, pergerakan angin dan pengaturan udara yang berhubungan langsung dengan temperatur dan kelembaban kandang serta ventilasi udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar